Rabu, 23 Oktober 2013

Hari Jadi PBB ke-67, Impian Sebuah Perdamaian

         



   Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tepat pada tanggal 24 oktober ini memperingati hari jadinya yang ke-67. Deklarasi Piagam Perserikatan Bangsa dilahirkan untuk sebuah perdamaian pasca perang dunia ke-II.

   Prasojo, Dosen Komunikasi International, Universitas Multimedia Nusantara menjelaskan bagaimana kita seharusnya memperingati hari PBB.

"kita tidak boleh lupa atas sejarah PBB. Dan jika kita kaitkan dengan kondisi sekarang ketika kita memperingati hari lahir PBB yang ke-67, saya kira urgensinya terletak pada ikrar yang disepakati 67 tahun lalu ", ia menjelaskan dalam sebuah wawancara.melalui email.
   Ia menceritakan bagaimana Perserikatan bangsa-bangsa yang tersebut lahir dari hasil perang besar dan menjadi catatan kelam sejarah peradaban manusia.

"Kata yang bisa menggambarkan kelamnya masa itu ketika dunia.... dunia terjerumus kedalam perang besar," paparnya.

    Prasojo juga menambahkan bahwa ikrar dalam piagam Perserikatan Bangsa Bangsa merupakan perjuangan untuk menjadikan dunia yang damai dan aman. Namun tujuan perjuangan tersebut bukan perkara yang mudah untuk di wujudkan.

    Kita lihat saja sekarang perang antar manusia masih bergejolak panas di Timur Tengah. Bukan perang antar negara, tetapi sesama bangsanya. Di masa depan semoga tujuan piagam PBB akan terwujud.

Hari Besar " KESEHATAN "

1. Tanggal 15 Januari : Hari Kanker Anak Sedunia
3. Tanggal 04 Februari : Hari Kanker Sedunia
4. Tanggal 24 Maret : Hari Tuberkolosis Se- Dunia
5. Tanggal 07 April : Hari Kesehatan Se- Dunia
6. Tanggal 08 April : Hari Anak-anak Balita
7. Tanggal 10 April : Hari Meluas Malaria Se- Dunia
8. Tanggal 11 April : Hari Kanker Tulang
9. Tanggal 17 April : Hari Hemofilia Se- Dunia
10. Tanggal 18 April : Hari Diabetes Nasional
11. Tanggal 22 April : Hari Demam Berdarah
12. Tanggal 24 April : Hari Imunisasi
13. Tanggal 01 Mei : Hari Asma
15. Tanggal 08 Mei : Hari Palang Merah Se- Dunia
16. Tanggal 10 Mei : Hari Lupus Se-Dunia
17. Tanggal 29 Mei : Hari Lanjut Usia Nasional
18. Tanggal 31 Mei : Hari Tanpa Tembakau Se- Dunia
19. Tanggal 17 Juli : Hari Saka Bakti Husada
20. Tanggal 23 Juli : Hari Anak Nasional
21. Tanggal 01 Agustus : Hari Remaja Asia
22. Tanggal 01 - 07 Agustus : Pekan ASI Se- Dunia
23. Tanggal 15 September : Hari Peduli Limfoma se- Dunia
24. Tanggal 16 September : Hari Pangan Nasional
25. Tanggal 17 September : Hari Palang Merah Indonesia
26. Tanggal 24 September : Hari Jantung se- Dunia
27. Tanggal 28 September : Hari Rabies se- Dunia
28. Tanggal 30 September : Hari Hati Sedunia
29. Tanggal 04-12 September : Pekan Peduli Hepatitis B
30. Tanggal 09 Oktober : Hari Penglihatan se- Dunia
31. Tanggal 01 - 07 Agustus : Pekan ASI Se- Dunia
32. Tanggal 10 Oktober : Hari Kesehatan Jiwa se- Dunia
33. Tanggal 15 Oktober : Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) se- Dunia
34. Tanggal 18 Oktober : Hari Menopause se- Dunia
35. Tanggal 20 Oktober : Hari Osteoporosis se- Dunia/Nasional
36. Tanggal 24 Oktober : Hari Dokter Nasional
37. Tanggal 12 November : Hari Kesehatan Nasional (HKN)
38. Tanggal 14 November : Hari Diabetes se- Dunia
39. Tanggal 15 November : Hari Penyakit Paru
40. Tanggal 28 November : Hari menanam Pohon Indonesia
41. Tanggal 01 Desember : Hari AIDS se- Dunia
42. Tanggal 03 Desember : Hari Penyandang Cacat se- Dunia
43. Tanggal 05 Desember : Hari Relawan se- Dunia
44. Tanggal 20 Desember : Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
45. Tanggal 22 Desember : Hari Ibu
46. Tanggal 27 Desember : Hari Kesatuan Gerak PKK
47. Tanggal 28 Desember : Hari Kusta se- Dunia

2. Tanggal 27 Januari : Hari Kusta Sedunia
14. Tanggal 04 Mei : Ulang Tahun "IKA WAHYU NING TIYAS"

Selasa, 22 Oktober 2013

Teori Keperawatan FLORENCE NIGHTINGLE

BIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGLE

Dua bayi perempuan dilahirkan di tengah keluarga William (W.E.N) dan Fanny Nightingale dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Parthenope, anak pertama, lahir di Napoli, Yunani. Putri kedua diberi nama sesuai dengan nama sebuah kota di Italia, tempat dia dilahirkan pada tanggal 12-Met 1820: Florence.
Florence Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang tinggal di luar kota London, dikelilingi pesta-pesta yang terus berlangsung, sebuah rumah musim panas bernama Lea Hurst, dan tamasya ke Eropa. Tetapi pada tahun 1837, pada usia tujuh belas tahun, dia menulis di buku hariannya, “Pada tanggal 7 Februari, Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani-Nya.” Tetapi pelayanan apa?
Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita — bukan karena status sosial keluarga kaya — saat dia merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar Embley, rumah keluarganya.
Pada saat Florence berusia dua puluh empat tahun, dia merasa yakin bahwa panggilannya adalah merawat orang sakit. Tetapi pada tahun 1840-an, para gadis Inggris terhormat tidak akan bersedia menjadi perawat. Pada masa itu, perawat tidak melebihi fungsi sebagai pembantu yang melakukan semua pekerjaan di rumah sakit — rumah sakit umum (para orang kaya dirawat di rumah sendiri) — dan dianggap sebagai peminum atau pelacur.
Tetapi Florence, yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya, merasa hampir gila karena ketidakproduktifan dan rasa frustrasi. Dia bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, dr. Samuel Howe, “Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat?” Dia menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain.”
Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti Catholic Sisters of Charity — suatu jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa.
Bahkan sebelum dia memutuskan untuk pergi, dengan semangat tinggi Florence menanggapi bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Tahun 1846, Florence melakukan perjalanan ke Roma bersama teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge. Pada perjalanan ini, dia bertemu dengan Sidney Herbert dan istrinya, Liz. Mereka adalah orang Kristen yang taat. Kemudian dia menjadi Menteri Perang dan seorang teman serta pendorong, semangat bagi Florence Nightingale.
Pada bulan Juli 1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman selama dua minggu. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang.
Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte — menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. (Komite institusi ini menginginkan agar institusi tersebut hanya menerima jemaat Gereja Inggris).
Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Crimea dan Konstantinopel — pintu gerbang menuju Timur Tengah — Sidney Herbert, sebagai Menteri Perang, meminta Florence untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki. Florence menggunakan kesempatan ini. Dia tiba bersama sebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang perawat. Hanya 14 orang perawat yang mempunyai pengalaman di lapangan; 24 orang lainnya adalah anggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma, Dissenting Deaconnesses, perawat rumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di bidang penyakit kolera. Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge juga turut bersama tim tersebut untuk mendorong semangatnya. Selama perang berlangsung, Florence menghadapi pertempuran berat untuk meyakinkan para dokter militer bahwa para perawat wanita pun diperlukan di sebuah rumah sakit militer. Perang Crimea telah membongkar sistem kemiliteran Inggris yang ternyata mengirim ribuan prajurit untuk menjemput kematiannya sendiri akibat kekurangan gizi, penyakit, dan diabaikan. Sebanyak 60.000 prajurit Inggris dikirim ke Crimea. Sejumlah 43.000 meninggal, sakit, atau terluka, dan hanya 7.000 yang terluka oleh musuh. Sisanya merupakan korban akibat lumpur, kekacauan, dan penyakit.
Pada saat perang akan berakhir, laporan dan saran Florence Nightingale membuat Inggris seperti dilanda badai. Dia menjadi pahlawan wanita negara tersebut. Pada tahun 1860, Sekolah Keperawatan Nightingale dibuka di London dan kelas pertamanya berisi lima belas orang murid wanita muda. Sepanjang hidupnya, sebelum dia meninggal saat sedang tidur pada usia sembilan puluh tahun di tahun 1910, dia bekerja tanpa lelah untuk mengadakan perubahan-perubahan di kemiliteran yang berhubungan dengan perawatan kesehatan dan medis.
Sebab dia telah bersumpah, “Semua yang terjadi di Crimea, tidak boleh terulang kembali.”

 ISI TEORI FLORENCE NIGHTINGLE

Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. 
Torres mencatat ( 1986 ) mencatat bahwa nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan dankerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya ( Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisannya tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan.Hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan (marriner – tomey, 1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi [pengkajian]... bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan."

                                    KONSEP MODEL FLORENCE NIGHTINGLE

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

2.      Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan p[asien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

3.      Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
1.        Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
a.    Individu / manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit
b.    Keperawatan
Berrtujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c.     Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
d.    Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.

2.    Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan

a.    Pengkajian / pengumpulan data
Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial).
b.    Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c.    Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :
·           Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
·           Ventilasi
·           Pembuangan sampah
·           Pencemaran lingkungan
·           Komunikasi sosial, dll
d.   Diagnosa keperawatan
Berbagai maslah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
·           Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
·           Penyesuaian terhadap lingkungan.
·           Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.         
e.    Inplementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan individu.
f.     Evaluasi
g.    Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

3.        Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain :

a.     Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berrhasil tidaknya respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence N.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperanpenting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.

b.     Teori kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence N, sebagai conoth kebuuthan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhanlingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.

c.     Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalamlingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Definisi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan :
Ø perubahan fisik
Ø peningkatan jumlah sel
Ø ukuran
Ø kuantitatif
Ø tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
Ø pola bervariasi

Perkembangan :
Ø kualitatif
Ø maturation
Ø sistematis, progresif dan berkesinambungan

Prinsip-prinsip tumbuh kembang
*    proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
*    pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
*    variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb
*    mempunyai ciri khas 
*    Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
*    Differensiasi
*    hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya
*    Tugas perkembangan
*    perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
*    perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

Ciri-ciri perkembangan

Ciri umum :
Ø  Stabil, misalnya: makanan, minuman, oksigen dll.
Ø  Sensitif
Ø  Aktif
Ø  Teratur
Ø  Kontinyu
Ciri khusus :
Ø  Individual
Ø  Lokal
Ø  Temporer

HUKUM PERKEMBANGAN

1. Hukum Konvergensi mengatakan bahwa, pembawaan dan lingkungan sama kuatnya dalam mempengaruhi perkembangan manusia.
2.  Hukum Kesatuan Organis mengatakan bahwa, organ-organ tubuh dan fungsi psikis tidak berkembang lepas sendiri-sendiri, tapi merupakan suatu kesatuan.
3. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan diri mengatakan bahwa, manusia memiliki insting untuk mempertahankan diri seperti makan untuk hidup dan mengembangkan diri misal dengan bermain atau ingin tahu tentang sesuatu.
4. Hukum Masa Peka mengatakan bahwa, tiap-tiap fungsi memiliki masa peka yang setepat-tepatnya untuk dikembangkan.
5. Hukum Tempo Perkembangan mengatakan bahwa, tiap-tiap individu memiliki tempo atau kecepatan perkembangan yang berbeda.
6. Hukum Irama Perkembangan mengatakan bahwa, irama perkembangan anak/individu tidak tetap, suatu saat tenang di saat lainnya goncang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

   1. Faktor genetik
Ø faktor keturunan -- masa konsepsi
Ø bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
Ø menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Ø Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

   2. Faktor eksternal / lingkungan
         mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
         faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 

a. Keluarga
*    nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
*    Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
*    lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
*    fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c. Pengalaman hidup
            pengalaman hidup dan proses pembelajaran
membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
            Tahapan proses pembelajaran
ü mengenali kebutuhan
ü penguasaan ketrampilan
ü menjalankan tugas
ü integrasi ke dalam seluruh fungsi
ü mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.


d. Kesehatan
  Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
  Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
  Nutrisi adekuat 
  Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga 
  Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
            : Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status  sosial ekonomi

TAHAP PERKEMBANGAN DITINJAU DARI SUDUT SEKOLAH
1.  JA. Comenius
           
Menurutnya jenjang pendidikan disesuaikan dengan sifat-sifat khas individu dalam masa perkembangannya.
Pendidikan yang lengkap berlangsung dalam 4 jenjang:
1. Sekolah Ibu (Scola Materna), untuk anak usia 0,0 – 6,0
2. Sekolah Bahasa Ibu (Scola Vernacula), untuk anak usia 6,0 – 12,0
3. Sekolah Latin (Scola Latina), untuk remaja usia 12,0 – 18,0
4. Akademi (Academia) untuk pemuda-pemudi usia 18,0 – 24,0.
Untuk masing-masing sekolah tersebut harus diberikan bahan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangannya dan harus menggunakan cara-cara yang sesuai dengan perkembangannya pula.

Pentahapan lain di Indonesia
a. Masa prasekolah (usia dini)  =  usia 0,0 – 6,0
b. Masa sekolah dasar:
  1) SD  =usia 6,0 – 12,0  2). SMP     = usia 12,0 – 15,0
c. Masa pendidikan menengah =  usia 15,0 - 18,0
d. Masa pendidikan tinggi/mahasiswa = usia 18,0 – 25,0